Jumat, 30 Januari 2009

Struktur Organisasi Partai Komunis, Metode dan Cara Kerjanya

Diterjemahkan dari

The Organisational Sructure of the Communist Parties,

the Methods and Content of Their Work

Dokumen Kongres III KOMINTERN di Moscow, Juli-Agustus 1921

I. PRINSIP-PRINSIP UMUM

1. Bentuk-bentuk organisasi partai harus selalu disesuaikan dengan kondisi‑kondisi dan tujuan dari aktivitasnya. Pada setiap tahap perjuangan kelas revolusioner dan dalam periode peralihan menuju sosialisme yang merupakan tahap pertama dalam perkembangan masyarakat komunis‑ partai Komunis harus menjadi pelopor (vanguard) dan bagian yang termaju dari kaum proletar.

2. Tidak ada satupun bentuk organisasi yang secara mutlak tepat untuk diterapkan bagi seluruh partai Komunis di sepanjang jaman. Karena kondisi‑kondisi perjuangan kelas proletar terus menerus berubah maka pelopor proletariat pun harus selalu mencari bentuk-bentuk organisasi yang efektif, sehingga ia selalu bisa menjawab setiap perubahan yang terjadi. Kondisi‑kondisi khas yang terdapat di setiap negeri mengharuskan adanya penyesuaian dari partai‑partai Komunis setempat.

Walaupun demikian, perbedaan‑perbedaan itu ada batasnya. Memang perjuangan kelas proletar itu beragam dari satu negeri ke negeri lainnya, sesuai dengan tahapan revolusinya, namun gerakan Komunis Internasional memandang tetap adanya kesamaan kondisi, sebagai sesuatu yang sangat penting untuk diperhitungkan. Justru kesamaan inilah yang menjadi basis bagi organisasi‑organisasi partai Komunis di semua negeri.

Berdasar hal ini, adalah sangat penting untuk mengembangkan dan memperbaiki organisasi‑organisasi partai Komunis yang selama ini ada. Namun ia sama sekali tidak dimaksudkan untuk menerapkan model yang baru atau untuk menerapkan bentuk‑bentuk organisasi yang ideal bagi partai‑partai tersebut.

3. Kaum borjuasi masih menguasai dunia, oleh karena itu partai‑partai Komunis dan Komunis Internasional sebagai satu kesatuan partai dari proletariat revolusioner seluruh dunia, memiliki satu kondisi yang sama, yaitu mereka harus sama‑sama memeranginya. Dalam periode‑periode mendatang, tugas terpokok dari seluruh partai Komunis adalah menaklukan borjuasi dan merebut kekuasaan darinya.

Oleh karena itu, seluruh kerja organisasional dari partai-partai Komunis di negeri‑negeri kapitalis harus diarahkan untuk membentuk organisasi‑organisasi sedemikian rupa, sehingga mereka mampu menjamin dan mengawal kemenangan revolusi proletar dalam melawan kelas‑kelas pemilik alat produksi.

4. Kepemimpinan adalah syarat yang diperlukan bagi setiap tindakan politik dan ia merupakan faktor vital di tengah perkembangan yang sedemikian pentingnyanya dalam sejarah dunia. Pengorganisasian sebuah partai komunis pada hakekatnya adalah pengorganisasian kepemimpinan Komunis dalam kancah revolusi proletar.

Agar partai menjadi pimpinan yang baik maka ia pun harus memiliki kepemimpinan yang baik pula. Oleh karena itu, tugas organisasional kita yang paling prinsipil adalah pembentukan organisasi dan pendidikan terhadap Partai Komunis. Hal ini dijalankan oleh organ‑organ yang berpengalaman, agar partai menjadi pimpinan yang efektif bagi gerakan proletariat revolusioner.

5. Untuk bisa menjalankan kepemimpinan dalam perjuangan kelas revolusioner, Partai Komunis dan organ‑organ pimpinannya harus memiliki daya juang besar, yang digabungkan dengan kemampuannya untuk terus menerus menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi perjuangan. Lebih jauh lagi, untuk bisa menjalankan kepemimpinannya, Partai Komunis harus menjalin hubungan yang sedekat mungkin dengan massa proletar. Jika hubungan yang demikian itu tidak terjalin maka para pimpinan tidak akan bisa memimpin massa, paling jauh mereka hanya akan membuntut di belakang massa.

Hubungan sedekat mungkin dengan massa hanya akan bisa dicapai jika Partai Komunis mempraktekan sentralisme demokrasi.

II. TENTANG SENTRALISME DEMOKRASI

6. Sentralisme demokrasi dalam Partai Komunis haruslah merupakan sintesis yang riil, yakni sebuah penggabungan antara sentralisme dengan demokrasi proletar. Penggabungan ini hanya akan bisa dicapai jika organisasi partai terus menerus bekerja dan berjuang bersama‑sama sebagai satu kesatuan yang utuh. Sentralisasi dalam Partai Komunis bukanlah sentralisasi yang formal dan mekanik, melainkan sentralisasi aktivitas kaum komunis, untuk membangun kepemimpinan yang kuat, siap tempur, efektif dan sekaliqus fleksibel.

Sentralisas1 formal dan mekanik hanya akan mengakibatkan sentralisasi "kekuasaan" di tangan birokrasi partai, yang memungkinkan mereka mendominasi seluruh anggota partai atau massa proletariat revolusioner yang berada di luar partai. Hanya musuh-musuh Komunisme lah yang menganggap Partai Komunis hendak menggunakan kepemimpinannya terhadap perjuangan kelas proletar dan sentralisasi kepemimpinan Komunisnya ini untuk mendominasi proletariat revolusioner. Anggapan demikian adalah keliru besar. Demikian juga, setiap persaingan maupun perebutan kekuasaan dalam partai tidaklah sesuai dengan prinsip-prinsip sentralisme demokrasi yang diterapkan oleh Komunis Internasional.

Dalam organisasi gerakan buruh yang lama dan yang tidak revolusioner, telah muncul juga dualisme sebagaimana yang selama ini melekat dalam, organisasi negara borjuis: yakni dualisme antara "birokrasi": dengan "rakyat". Di bawah pengaruh lingkungan borjuasi yang bersifat melemahkan, telah terjadi pemisahan fungsi‑fungsi; demokrasi formal telah menggantikan partisipasi aktif rakyat pekerja. Sebagai akibatnya, organisasi kemudian dibagi antara para fungsionaris yang aktif dan massa yang pasif. Bahkan gerakan buruh yang revolusioner pun belum sepenuhnya terbebaskan dari pengaruh lingkungan borjuasi, borok‑borok formalisme dan dualisme semacam ini.

Partai-Partai Komunis harus mampu mengatasi kontradiksi-kontradiksi ini secara tuntas. Hal ini dilakukan dengan menjalankan kerja politik dan organisasional secara terencana serta terus menerus melakukan perbaikan dan perubahan.

7. Dalam menjalankan perubahan dari Partai massa Sosialis menjadi Partai Komunis, partai jangan hanya melakukan pemindahan kekuasaan ke Komite Sentral namun lalai dalam melancarkan perubahan‑perubahan dalam seluruh tatanan organisasinya. Sentralisasi jangan hanya disepakati dalam teori; ia harus diwujudkan dalam praktek. Dan ini hanya akan mungkin dicapai jika seluruh anggota melihat sentralisasi ini secara positif dalam rangka memperkuat kerja dan meningkatkan kemampuan mereka untuk berjuang. Jika tidak demikian, maka massa akan melihat sentralisasi ini sebagai birokratisasi ­partai, dan akhirnya mereka akan menentang setiap upaya untuk memperkenalkan sentralisasi, kepemimpinan dan disiplin yang kuat.

Anarkisme dan birokratisme adalah dua sisi dari mata uang yang sama. Demokrasi formal dalam organisasi tidak dapat mengatasi kecenderungan birokratik dan anarkistik dalam gerakan buruh, karena justru kedua kecenderungan ini terlahir dari demokrasi semacam ini.

Setiap upaya untuk mencapai sentralisasi organisasi dan kepemimpinan yang kuat tidak akan berhasil selama kita mempraktekkan demokrasi formal. Kita harus mengembangkan dan menjaga jaringan, hubungan serta kesatupaduan kerja, baik itu dalam partai sendiri, yaitu antara organ‑organ pimpinan dengan jajaran anggotanya, maupun antara partai dengan massa proletar yang ada di luar partai.

III . TENTANG KEWAJIBAN KERJA KAUM KOMUNIS

8. Partai Komunis harus menjadi sekolah kerja bagi Marxisme revolusioner. Hubungan yang organik antar organ partai dan antar anggota hanya akan terbina melalui kerjasama sehari-hari dalam organisasi‑organisasi partai.

Selama ini, partai‑partai Komunis legal belum sepenuhnya berhasil menggalang seluruh anggotanya dalam pekerjaan aktif sehari‑hari. Hal ini merupakan hambatan yang sangat besar untuk memajukan dan mengembangkan partai.

9. Tahap‑tahap awal perubahan dari partai buruh menjadi sebuah partai Komunis seringkali tidak lebih dari sekedar pencantuman program Komunis saja: yakni hanya menggantikan doktrin lamanya dengan Komunisme dan menggantikan pengurus-pengurus partai yang anti-komunis dengan orang-orang Komunis. Namun penerimaan terhadap program Komunis tak lebih dari sekedar menggambarkan keinginan partai tersebut untuk menjadi partai Komunis. Jika partai gagal menjalankan kerja Komunis dan jika massa anggotanya dibiarkan pasif, maka partai tidak akan bisa memenuhi kewajibannya yang paling minimum sekalipun, sebagaimana yang diamanatkan oleh program Komunis. Karena syarat yang paling utama menjalankan program adalah partisifasi secara penuh seluruh anggota dalam pekerjaan sehari-hari partai.

Seni menjalankan organisasi Komunis terletak pada kemampuannya untuk melibatkan segala hal dan semua orang dalam perjuangan kelas proletar, melakukan pendistribusian partai kerja partai secara efektif dikalangan seluruh anggota dan melalui anggota-anggota ini, terus menerus menarik massa proletar seluas mungkin ke dalam gerakan revolusioner. Artinya, partai harus selalu berada dalam posisi memimpin seluruh gerakan. Posisi kepemimpinan ini tidak diperoleh partai melalui pemaksaan kekuatan, namun melalui energinya yang besar, kemampuannnya yang beragam, pengetahuannya yang luas, pengalamanannya yang banyak dan fleksibilitasnya.

10. Sebuah partai Komunis haruslah terdiri dari orang-orang yang aktif saja, dan ia akan menuntut setiap jajaran anggota partai untuk mencurahkan segenap tenaga dan waktunya untuk pekerjaan partai. Disamping memiliki komitmen terhadap gagasan-gagasan komunisme, para anggota partai Komunis juga harus didaftarkan secara resmi, didahului dengan masa pencalonan, kemudian menjadi anggota resmi, membayar iuran anggota, berlangganan koran partai, dan sebagainya. Namun yang terpenting dari semua ini adalah keterlibatannya secara aktif dalam pekerjaan sehari-hari partai.

11. Agar bisa menjalankan pekerjaan sehari‑hari, tiap‑tiap anggota partai harus bergabung ke dalam group/kelompok kerja kecil seperti: sebuah komite, komisi, badan, group, fraksi maupun sel. Hanya dengan cara inilah kerja‑kerja partai dapat didistribusikan, diarahkan dan dijalankan secara tepat.

Tentu saja para anggota harus menghadiri pertemuan-pertemuan, rapat‑rapat umum yang diadakan organisasi-organisasi lokal mereka; dan sebuah partai Komunis yang legal jangan sampai tidak menyelenggarakan pertemuan‑pertemuan umum ini dan kemudian menggantinya dengan pertemuan‑pertemuan para perwakilan saja. Seluruh anggota partai berkewajiban untuk menghadiri pertemuan-pertemuan umum secara reguler. Namun hal ini tidaklah cukup. Persiapan-persiapan untuk menyelenggarakan pertemuan-pertemuan semacam ini haruslah terlebih dahulu dilakukan oleh group-group kecil atau oleh kawan-kawan yang diserahi tugas melakukan perencanaan secara rinci bagi penyiapan dan penyelenggaraan pertemuan. Group‑group kecil ini secara efektif akan menggunakan dan mempersiapkan pertemuan‑pertemuan umum kaum buruh, demonstrasi‑demonstrasi maupun aksi massa kelas buruh. Hanya group‑group kecil seperti inilah yanq mampu mengkaji dan menjalankan sejumlah tugas lain yang berhubungan dengan aktivitas‑aktivitas semacam ini. Jika seluruh anggota tidak dibagi‑bagi ke dalam sejumlah qroup kecil, kedalam kerja sehari-hari bagi partai, maka semilitan apapun upaya yang dilakukan kelas buruh dalam memajukan perjuangan kelas, tidak akan membuahkan apa-apa, dan ia akan gagal mengkonsolidasikan seluruh tenaga proletariat revolusioner menjadi satu Partai Komunis yang kuat.

12. Sel‑sel Komunis harus dibentuk untuk menjalankan kerja sehari‑hari dalam berbagai lapangan aktivitas partai, seperti: agitasi dari rumah ke rumah, penyelenggaraan sekolah‑sekolah partai, kelompok pembaca surat kabar/koran partai, pendistribusian bahan bacaan, jasa pelayanan informasi, kerja‑kerja kurir dan sebagainya.

Sel‑sel Komunis merupakan unit‑unit dasar untuk menjalankan kerja sehari-hari Partai Komunis di pabrik-pabrik, serikat-serikat buruh, detasemen-detasemen militer dan di semua tempat dimana terdapat anggota maupun calon anggota partai, walaupun dalam jumlah yang sedikit. Dimana di suatu tempat, seperti di pabrik, serikat buruh dan sebagainya, terdapat anggota partai dalam jumlah besar, maka harus segera dibentuk fraksi yang kerja‑kerjanya diarahkan oleh sel Komunis.

Tujuan dari pembentukan sel‑sel Komunis secara tersendiri adalah untuk merebut kepemimpinan di suatu tempat. Hal ini bisa dijalankan baik melalui pembentukan fraksi yang beroposisi secara meluas terhadap kepemimpinan yang ada atau melalui keterlibatan secara aktif dalam fraksi‑fraksi yang‑sudah ada.

Permasalahan apakah sel Komunis harus menyatakan afiliasi partainya secara terbuka atau tidak, semuanya tergantung pada situasinya. Harus ada pengkajian terlebih dahulu mengenai keuntungan maupun kerugian dari tindakan‑tindakan semacam ini.

13. Pengenalan secara umum tentang kewajiban kerja dalam partai dan tentang group‑group kerja yang kecil ini merupakan tugas yang sangat sulit bagi partai‑partai Komunis yang berkarakter massa. Hasilnya tidak bisa kita peroleh dalam satu malam; untuk itu sangat diperlukan kesabaran, pertimbangan yang matang dan energi yang besar.

Sejak awal, pengenalan langgam kerja organisasi ini harus dilakukan sangat hati‑hati serta didahului dengan diskusi yang mendalam. Tentu merupakan hal yang mudah saja bagi partai untuk sekedar menempatkan para anggotanya ke dalam sel‑sel maupun group‑group kecil supaya mereka mudah terlibat dalam pekerjaan sehari‑hari partai, sebagaimana yanq selama ini tercantum dalam skema formal yang ada. Akan tetapi lebih baik tidak memulai pekerjaan dengan cara‑cara demikian, karena ini hanya akan memunculkan ketidakpuasan dan kebingungan di kalangan anggota partai terhadap langgam kerja baru ini.

Adalah sangat penting bagi organ‑organ pimpinan partai untuk mengadakan diskusi/konsultasi secara rinci dengan anggota-anggota partai. Diskusi harus dilakukan sesama Komunis yang teguh hati, tulus serta sebagai organisator yang cakap, yang memiliki pengetahuan mendalam terhadap situasi umum gerakan buruh di berbagai pusat gerakan di seluruh negeri. Berdasarkan penemuan‑penemuan inilah organ pimpinan partai kemudian menyusun prinsip‑prinsip dasar bagi metode kerja yang baru. Selanjutnya, para instruktur, organisator atau komisi pengorganisasian harus menyiapkan rencana kerja pada tingkat lokal, memilih pimpinan-pimpinan group serta melancarkan kampanye tentag langgam kerja yang baru ini. Setelah semua ini diselesaikan maka seluruh organisasi, group-group kerja, sel‑sel dan individu‑individu yang diberi tugas‑tuqas secara kongkrit, jelas, disepakati, diperlukan, partai harus memberikan peragaan bagaimana melaksanakan tugas tersebut. Dalam hal ini, peragaan dan pengarahan harus difokuskan pada kemungkinan munculnya kekeliruan yang harus dihindari dalam pelaksanaan tugasnya.

14. Reorganisasi harus dilakukan setahap demi setahap. Organisasi‑organisasi lokal jangan sampai tergesa‑gesa membentuk terlalu banyak sel dan group‑group kerja baru sekaligus. Para anggota partai harus diberi kesempatan untuk belajar terlebih dahulu dari pengalaman keberhasilan dalam pengorganisasian sel-sel di pabrik‑pabrik besar dan di serikat‑serikat buruh. Dan para anggota harus juga belajar dari pengalaman pembentukan group-group kerja partai yang menangani informasi, komunikasi, agitasi dari rumah ke rumah, gerakan perempuan, distribusi koran, mengurus pengangguran atau semacamnya. Bentuk‑bentuk organisasi yang lama jangan lah semena‑mena dibubarkan jika kerangka organisasi yang baru belum terbangun.

Akan tetapi, kerja organisasional Komunis harus selalu dilakukan dengan penuh keteguhan hati dalam meraih tujuan. Tugas ini berlaku tidak saja bagi semua partai legal, namun juga bagi semua partai illegal. Partai harus selalu mengembangkan kerja organisasional ini, hingga jaringan sel‑sel Komunis, fraksi-fraksi dan group‑group kerja berhasil dibentuk di seluruh pusat perjuangan massa proletar, hingga partai menjadi kuat dan jelas arah tujuan perjuangannya, hingga seluruh anggotanya terlibat secara penuh dalam pekerjaan revolusioner sehari‑hari dan, untuk kemudian, menerima keterlibatannya ini sebagai suatu kewajaran.

15. Organ-organ pimpinan partai jangan sampai lengah dalam mengontrol kerja-kerja elementer organisasional ini dan ia harus selalu memberikan arahannya secara konsisten. Hal ini menuntut upaya yang sungguh‑sungguh keras dari kawan‑kawan pimpinan partai. Kepemimpinan dalam Partai Komunis tidak hanya bertanggung-jawab dalam memastikan selesai atau tidaknya suatu pekerjaan, namun ia juga harus membantu dan mengarahkan pekerjaan ini secara sistematis. Untuk itu, kawan‑kawan pimpinan harus membekali diri dengan dengan pemahaman praktis terhadap kondisi khas yang melingkupi dan menjadi orientasinya. Mereka juga harus mengawasi jika terjadi kekeliruan. Mereka harus memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan mereka untuk memperbaiki metode kerja, tanpa melupakan tujuan-tujuan perjuangannya.

16. Kerja partai ini selain meliputi perjuangan praktis dan teoritis secara langsung, juga meliputi kerja‑kerja persiapan untuk melaksanakan kedua perjuangan tadi. Selama ini pengorganisasian kerja partai dijalankan secara kurang memuaskan. Ada beberapa jenis pekerjaan yang sebenarnya sangat penting namun tidak dilaksanakan secara sungguh‑sungguh, misalnya adalah kerja-kerja partai legal dalam menangkal agen‑agen polisi rahasia negara. Masalah lainnya adalah tentang materi training terhadap kawan‑kawan, pelaksanaannya sering dilakukan secara sembarangan dan tidak serius sehingga sebagian besar anggota bahkan tidak memahami program‑program partai atau resolusi‑resolusi yang dikeluarkan oleh Komunis Internasional. Seluruh organisasi dan group‑group kerja partai harus mendidik para anggotanya secara sistematik dan reguler, dengan demikian mereka bisa didorong untuk menjalankan spesialisasi‑spesialisasi yang lebih tinggi lagi.

17. Salah satu kewajiban organisasi Komunis adalah membuat laporan. Hal ini berlaku bagi seluruh organisasi, organ dan para anggota. Laporan‑laporan reguler harus dibuat sesuai dengan jadwalnya, sementara laporan-laporan khusus juga dibuat bagi setiap tugas khusus yang telah dijalankan atas instruksi partai. Adalah penting untuk membuat dan menyusun laporan tersebut secara sistematik sesuai dengan prosedur laporan dari tradisi gerakan Komunis.

18. Partai harus membuat laporan kegiatannya secara reguler kepada organ pimpinan Komunis Internasional. Setiap organisasi partai harus menyajikan laporannya kepada komite yang tepat berada di atasnya (sebagai contoh: organisasi lokal harus membuat laporan bulanannya ke komite lokal partai).

Tiap-tiap sel, fraksi dan group kerja harus membuat laporan kepada organ partai yang memimpinnya. Sementara itu, seluruh anggota juga harus membuat laporan tentang kemajuan kerja mereka seminggu sekali kepada sel atau group kerjanya, dan kepada organ partai yang telah memberinya tugas khusus.

Laporan harus selalu dibuat begitu ada kesempatan. Laporan-laporan itu bisa disampaikan secara lisan jika memang partai ataupun organ yang bersangkutan tidak khusus memintanya secara tertulis. Laporan harus ringkas dan dan langsung ke pokok masalah. Orang yang menerima laporan harus bertanggung jawab untuk mengamankan informasi tersebut dan jangan sampai mempublikasikannya. Begitu dia menerima laporan, dia harus segera menyampaikannya tanpa ditunda-tunda kepada organ partai yang bersangkutan.

19. Tentu saja, laporan‑laporan partai ini tidak hanya memuat aktivitas Si Pembuat laporan. Si Pelapor juga harus menyampaikan seluruh hasil pengamatannya selama dia menjalankan pekerjaan partai, terutama mengenai hal‑hal yang bersangkutan dengan perjuangan. Yang dimaksudkan disini adalah hal-hal yang sekiranya akan bisa dipertimbanqkan untuk mendorong perubahan-perubahan maupun untuk perbaikan-perbaikan kerja selanjutnya. Para anggota harus menyampaikan usulan‑usulan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dalam dalam pelaksanaan kerja partai. Sel-sel Komunis, fraksi-fraksi dan group-group kerja harus mendiskusikan seluruh laporan yang mereka terima atau yang mereka sampaikan. Diskusi terhadap isi laporan harus menjadi kebiasaan dalam kerja.

Sel-sel maupun group-group kerja harus menugaskan setiap anggota maupun setiap group-groupnya untuk secara teratur mempelajari dan melaporkan aktivitas-aktivitas organisasi buruh yang didominasi elemen borjuis kecil dan terutama sekali, seluruh organisasi partai-partai “sosialis”.

IV. TENTANG PROPAGANDA DAN AGITASI

20. Tugas kita yang paling utama sebelum meletusnya pemberontakan revolusioner secara terbuka adalah melancarkan propaganda dan agitasi revolusioner. Namun, selama ini pekerjaan tersebut masih dilakukan dengan cara‑cara lama. Hal ini pun hanya terbatas pada pidato‑pidato dalam rapat‑rapat massa, tanpa memperhatikan isi revolusioner dari pidato‑pidato tersebut dan dalam bahan‑bahan tulisan politiknya.

Propaganda dan agitasi Komunis harus berakar di benak kaum proletar. Ia harus lahir dari kehidupan aktual kaum buruh, kepentingan‑kepentingan dan aspirasi mereka dan, di atas segala-galanya, dari perjuangan bersama yang dilancarkan oleh mereka.

Aspek yang terpenting dari propaganda Komunis adalah isi dan wataknya yang revolusioner. Oleh karena itu, slogan‑slogan dan seluruh sikap politik Komunis, dalam menanggapi satu atau berbagai persoalan dalam situasi kongkrit yang ada, harus mendapatkan perhatian dan pengkajian secara khusus. Partai‑partai Komunis tidak akan pernah bisa menyatakan sikapnya secara tepat jika para propaganda dan agitator profesionalnya serta para anggota partai tidak mendapatkan pendidikan politik secara menyeluruh dan terus menerus.

21. Bentuk‑bentuk pokok propaganda Komunis adalah sebagai berikut:

  • Propaganda orang ke orang secara lisan;

· Keterlibatan Komunis dalam serikat buruh dan gerakan politik kelas buruh lainnya; serta

· Propaganda melalui Roran Partai maupun pendistribusian bahan‑bahan bacaan lainnya

Seluruh anggota partai, baik legal maupun illegal, harus terlibat secara reguler dalam salah satu dan atau bentuk‑bentuk propaganda lainnya.

Propaganda dari orang ke orang terutama harus berbentuk agitasi dari rumah ke rumah secara sistematik. Untuk itu harus dibentuk group‑group khusus. Di wilayah-wilayah tertentu, dimana organisasi lokal‑partai memiliki cukup pengaruh, setiap rumah harus didatangi. Di kota-kota besar, agitasi jalanan yang diorganisasi secara khusus dengan menggunakan poster dan selebaran seringkali memberikan hasil yang baik. Sementara itu, di pabrik-pabrik dan di kantor-kantor, sel-sel maupun fraksi-fraksi harus menjalankan propaganda dari orang ke orang yang digabungkan dengan pendistribusian bahan bacaan.

Di samping itu, jika di suatu negeri terdapat bangsa‑bangsa minoritas maka partai harus mencurahkan perhatiannya secara khusus dalam hal pekerjaan agitasi propaganda di kalangan kelas buruhnya. Tentu saja agitasi propaganda ini harus dilakukan dengan menggunakan bahasa‑bahasa bangsa minoritas. Untuk menjalankan kerja tersebut harus didirikan organ‑organ partai khusus.

22. Di negeri‑negeri kapitalis dimana sebagian besar kaum proletariatnya belum memiliki kesadaran revolusioner, harus dicarikan metode kerja agitasi propaganda secara lebih efektif. Propaganda harus disesuaikan dengan tingkat kesadaran buruh yang belum revolusioner namun yang sudah mulai teradikalisir, dan juga harus dilakukan upaya-upaya untuk semakin mendekatkan mereka ke gerakan revolusioner. Dalam situasi apapun, propaganda dan slogan Komunis harus mampu meneguhkan aspirasi yang masih ragu dan masih belum mencerminkan kesadaran kelas, yakni aspirasi yang masih dipengaruhi oleh ideologi borjuis namun yang sudah mencerminkan watak revolusioner, yang berkembang di kalangan kelas buruh dalam rangka melawan tradisi borjuis.

Pada saat yang sama juga, Propaganda Komunis harus melebihi tuntutan‑tuntutan maupun harapan massa proletar yang masih terbatas dan samar‑samar. Berdasar tuntutan dan harapan inilah kita bisa membangun dan mengembangkan pengaruh kita serta mendorong kaum proletar untuk memahami dan bersimpati terhadap Komunisme.

23. Agitasi Komunis di kalangan massa proletar harus dijalankan sedemikian rupa sehingga kaum militan proletar akhirnya bisa mengetahui bahwa hanya organisasi Komunis lah yang berani dan berpandangan jauh ke depan. Dengan demikian mereka akan mengakuinya sebagai pimpinan gerakan buruh yang loyal dan enerjik.

Untuk meraih pengakuan ini maka kaum Komunis harus terlibat dalam seluruh perjuangan sehari‑hari dan dalam seluruh gerakan kelas buruh, serta membela kaum buruh dalam setiap perlawanannya terhadap kaum kapitalis, khususnya ketika mereka sedang memperjuangkan pengurangan jam kerja, kenaikan upah, perbaikan kondisi kerja dan sebagainya. Kaum Komunis harus melakukan pengkajian secara mendalam terhadap kondisi kehidupan sehari‑hari kaum buruh; mereka harus membantu buruh untuk memahami problem‑problem yang mereka hadapi; membantu mereka dalam merumuskan tuntutan-tuntutannya secara praktis dan jelas; menggalang kesetiakawanan kelas dan meningkatkan wawasan mereka terhadap kepentingan dan tujuan bersama mereka sebagai anggota kelas di suatu negeri, sebagai bagian dari laskar proletariat internasional.

Hanya melalui kerja sehari‑hari di basis massa serta dengan komitmen yang teguh dan penuh berpartisipasi dalam seluruh perjuangan proletariat, maka sebuah partai dapat menjadi partai Komunis dalam maknanya yang sejati. Hanya dengan cara‑cara inilah maka Partai Komunis bisa membedakan dirinya dengan partal‑partai Sosialis, yang kebanyakan aktivitasnya hanyalah melakukan propaganda abstrak, yang banyak‑banyak merekrut anggota kesana kemari hanya berbicara tentang reformasi dan segala "kemungkinan" untuk berjuang melalui parlemen. Keterlibatan seluruh anggota Partai Komunis secara sadar dan teguh dalam perjuangan serta perlawanan sehari‑hari kelas terhisap terhadap kelas penghisap merupakan prasyarat yang teramat penting bukan hanya bagi perebutan kekuasaan, namun yang lebih penting lagi, untuk mewujudkan kediktatoran proletariat. Hanya dengan memimpin massa pekerja dalam perjuangan sehari‑hari melawan serangan kapitalisme lah maka Partai Komunis mampu menjadi pelopor kelas pekerja. Dengan demikian partai belajar dari praktek untuk memimpin kaum proletar guna mempersiapkan penggulingan akhir terhadap kaum borjuasi.

24. Untuk bisa terlibat dalam gerakan buruh, kaum Komunis harus dikerahkan/dimobilisir dengan kekuatan penuh, utamanya pada saat terjadi pemogokan maupun perjuangan‑perjuangan massal lainnya yang dilakukan kaum buruh.

Adalah sebuah kesalahan besar jika kaum Komunis mengecam tingkat perjuangan buruh yang masih menuntut perbaikan kondisi kerja. Sama besarnya dengan kesalahan di atas jika partai kemudian bersikap pasif dengan dalih bahwa kita hanya setia kepada program Komunis untuk melancarkan pemberontakan revolusioner bersenjata sebagai tujuan akhirnya. Betapapun terbatas dan sederhananya tuntutan yang hendak diajukan kaum buruh, jangan sampai kaum Komunis mencari dalih untuk tidak melibatkan diri dalam perjuangan tersebut. Aktivitas agitasi kita jangan sampai menimbulkan kesan bahwa kita, kaum Komunis, hanya mau membantu pemogokan yang menguntungkannya atau hanya menyepakati aksi‑aksi yang besar saja. Sebaliknya, kaum Komunis harus selalu berupaya meraih nama baik sebagai pejuang yang berani dan efektif di kalangan massa yang tengah berjuang.

25. Sel‑sel (fraksi‑fraksi) Komunis yang bekerja dalam gerakan serikat buruh seringkali tidak mampu mengakomodasi tuntutan-tuntutan sederhana yang mendesak. Adalah mudah, namun sama sekali tidak menguntungkan, untuk selalu menceramahi kaum buruh dengan prinsip‑prinsip umum Komunisme, untuk kemudian menolak segala bentuk sindikalisme, justru ketika dihadapkan pada masalah-masalah yang kongkrit. Praktek‑praktek demikian hanya akan menguntungkan Amsterdam Internasional Kuning[1].

Sebaliknya, aksi‑aksi Komunis harus selalu dituntun oleh kajian‑kajian yang mendalam terhadap semua aspek persoalan tersebut. Sebagai contoh, dari pada melakukan serangan secara teoritik terhadap seluruh kesepakatan tentang pengupahan, justru yang harus kita lakukan adalah memerangi seluruh kesepakatan pengupahan yang disetujui oleh para pimpinan Amsterdam. Segala sesuatu yang bisa meredam militansi kaum proletar harus kita kecam dan lawan mati‑matian; dan sebagaimana sudah kita ketahui bersama, kaum kapitalis dan kacung‑kacung Amsterdamnya mencoba memanfaatkan kesepakatan pengupahan tersebut untuk membelenggu militansi kaum buruh yang militan. Akan tetapi, sebagaimana sudah menjadi keharusan kita, kaum Komunis dapat membelejeti kaum kapitalis secara efektif justru dengan mengajukan kesepakatan-kesepakatan upah yang tidak akan membelenggu militansi kaum buruh.

Sikap yang sama juga harus kita ambil dalam menghadapi persoalan tunjangan bagi pengangguran, kesehatan, dana‑dana pemogokan serta tunjangan‑tunjangan lainnya yang diberikan oleh serikat‑serikat buruh. Dana pemogokan maupun dana tunjangan ini sendiri akan banyak memberikan manfaat. Adalah tidak tepat untuk menentang pengumpulan‑pengumpulan dana semacam ini. Yang kita tentang bukanlah metode perjuangan yang menyertakan pengumpulan dana pemogokan dan tunjangan, melainkan kita menentang setiap cara dan pemanfaatan penggunaan dana‑dana tersebut oleh para pimpinan Amsterdam. Karena apa yang dilakukan mereka pada hakekatnya bertentangan dengan kepentingan revolusioner kaum buruh.

Sebagai contoh bisa ditunjukkan disini, yakni berkaitan dengan dana tunjangan kesehatan bagi kaum buruh yang sedang sakit. Kaum Komunis dapat menuntut penghapusan sistem sumbangan wajib untuk pengeluaran dana tersebut, untuk itu kita juga harus menentang semua persyaratan yang membatasi sistem sumbangan secara sukarela. Jika masih ada sejumlah buruh yang ingin tetap mempertahankan sistem sumbangan wajib bagi dana kesehatan maka kita tidak bisa begitu saja melarang mereka untuk melakukannya, karena hal yang demikian ini justru akan membingungkan kaum buruh. Yang pertama‑tama harus kita lakukan adalah membebaskan mereka dari konsepsi tunjangan ala borjuis kecil yang masih melekat pada diri mereka. Cara yang paling efektif adalah dengan melancarkan propaganda dari orang ke orang.

26. Dalam perjuangan kita menentang serikat‑serikat buruh maupun partai‑partai buruh yang didominasi kaum sosial‑demokrat dan borjuis kecil, kita tidak bisa menggunakan cara‑cara persuasi. Perjuangan menentang mereka justru harus kita lakukan dengan sepenuh tenaga. Hal tersebut akan berhasil kita lakukan jika kita bisa meyakinkan para pengikut mereka, yakni dengan cara membelejeti para pimpinan yang telah mengkhianati sosialisme dan yang telah menjatuhkan diri mereka ke dalam jebakan kapitalisme. Oleh karena itu begitu muncul kesempatan, kita harus menggiring para pimpinan itu untuk membuka kedok mereka; baru setelah itu kita bisa melancarkan serangan gencar ke arah mereka.

Bagi kita adalah tidak cukup untuk sekedar mencap para pimpinan Amsterdam tersebut dengan cap "kuning." Justru kekuningan mereka ini harus dibuktikan dengan contoh‑contoh praktis secara terus menerus, seperti aktivitas mereka di serikat‑serikat buruh , di Biro Perburuhan Internasional Liga Bangsa‑Bangsa, di kementerian‑kementerian dan pemerintahan borjuasi, pidato‑pidato khianat yang mereka sampaikan dalam sidang‑sidang parlemen maupun dalam konferensi‑konferensi, sikap-sikap politik yang mereka tunjukkan dalam ratusan artikel tulisannya di koran‑koran. Akhirnya, yang terutama kita harus blejeti adalah kebimbangan dan keengganan yang mereka tunjukkan ketika mempersiapkan atau melancarkan kampanye‑kampanye kenaikan upah dan perbaikan kondisi kerja yang paling wajar sekalipun. Semua hal diatas menyediakan kesempatan bagi kaum Komunis untuk membelejeti mereka setiap hari, baik itu dalam pidato‑pidato maupun dalam resolusi‑resolusi kita, yang secara jelas, ringkas dan tegas membongkar aktivitas khianat dan sayap kanan dari para pimpinan Amsterdam. Pembuktian‑pembuktian inilah yang membuat mereka layak dijuluki sebagai pimpinan‑pimpinan "kuning."

Sel‑sel dan fraksi‑fraksi kita harus melancarkan perjuangan praktisnya dengan cara yang sistematik. Kaum Komunis jangan sampai dikalahkan oleh birokrat rendahan serikat buruh yang seringkali dengan maksud‑maksud baik namun yang karena tidak cukup kekuatan untuk mempraktekannya, berlindung di balik anggaran dasar (statuta), resolusi‑resolusi kongres serikat buruh maupun arahan‑arahan kerja dari pengurus pusatnya. Para birokrat rendahan serikat buruh ini sering memanfaatkan hal‑hal di atas sebagai dalih untuk tidak mendorong perjuangan agar lebih maju lagi. Sebaliknya, kaum Komunis harus selalu menuntut mereka untuk memberikan pemecahan terhadap persoalan yang ada, dan yang lebih penting adalah kita harus menunjukkan apa yang sudah kaum Komunis kerjakan untuk menghilangkan hambatan‑hambatan tadi. Baru setelah itu kita menanyakan kepada para pejabat rendahan dan anggota serikat buruh tadi tentang kesediaan mereka untuk diajak serta memecahkan persoalan dan memerangi hambatan‑hambatan ini secara terbuka.

27. Sebelumnya, fraksi‑fraksi harus secara seksama mempersiapkan keterlibatan Komunis dalam konferensi‑konferensi dan pertemuan‑pertemuan yang diselenggarakan oleh organisasi-organisasi serikat buruh. Sebagai contoh, kaum Komunis harus merancang secara rinci usulan‑usulan yang akan diajukannya, memilih pembicara dan mencalonkan orang untuk pemilihan kepengurusan yang diambil dari kawan‑kawan yang cakap, berpengalaman dan enerjik. Melalui fraksi‑fraksinya, organisasi-organisasi Komunis harus melakukan persiapan seksama untuk menghadapi seluruh pertemuan kaum buruh, pertemuan‑pertemuan pemilihan, demonstrasi‑demonstrasi dan acara‑acara politik lain yang diselenggarakan oleh organisasi‑organisasi saingan. Jika kaum Komunis menyelenggarakan pertemuan‑pertemuan buruh mereka sendiri, mereka harus mengatur sejumlah besar group agitator yang akan disebarkan di tengah‑tengah massa, baik itu dalam tahap persiapan maupun selama pelaksanaan pertemuan, yang akhirnya memungkinkan group‑group tersebut terlibat dalam menyusun rencana aksi selanjutnya. Hanya dengan cara inilah hasil propaganda yang memuaskan dapat kita peroleh.

28. Kaum Komunis harus selalu mempelajari bagaimana cara menarik kaum buruh yang belum terorganisasi dan yang belum sadar politik ke dalam wilayah pengaruh partai. Sel‑sel dan fraksi-fraksi kita harus mendekati kaum buruh ini untuk bergabung dengan serikat‑serikat buruh maupun untuk membaca koran partai kita. Organisasi‑organisasi yang lain juga harus kita gunakan untuk menyebarkan pengaruh kita, seperti: koperasi‑koperasi konsumsi, organisasi‑organisasi veteran dan korban perang, badan‑badan pendidikan, kelompok‑kelompok studi, klub‑klub olah raga dan kelompok‑kelompok teater. Jika sebuah partai Komunis harus bekerja dengan cara‑cara illegal, para anggota partai dapat mengambil inisiatif untuk membangun organisasi‑organisasi buruh semacam tadi ‑termasuk organisasi‑organisasi simpatisan‑ yang ada di luar partai, namun kesemuanya ini harus atas kesepakatan dan arahan kerja dari organ‑organ pimpinan partai. Organisasi-organisasi pemuda dan perempuan Komunis juga dapat menyelenggarakan kursus‑kursus, sekolah‑sekolah malam, festival dan acara‑acara piknik di hari libur, dan bermacam kegiatan yang bisa menarik perhatian rakyat pekerja, yang sebelumnya tidak akrab dengan politik Partai Komunis. Untuk kemudian kita akan menghubungkan orang‑orang ini ke dalam organisasi‑organisasi serta melibatkan mereka dalam pekerjaan‑pekerjaan partai, seperti penyebaran selebaran, mengedarkan koran Partai dan semacamnya. Hanya dengan keterlibatan dalam gerakan secara menyeluruh ini maka kaum buruh akan lebih mudah mengatasi sikap-sikap borjuis kecil mereka.

29. Untuk bisa menarik barisan semi‑proletar dari kalangan rakyat pekerja agar berpihak kepada proletariat revolusioner, kaum Komunis harus menggunakan konflik yang terjadi antara mereka dengan tuan‑tuan tanah besar, kaum kapitalis dan negara kapitalis. Dengan demikian kita bisa menghilangkan kecurigaan kelas‑kelas perantara ini terhadap revolusi proletar. Tentu saja ini akan memakan waktu panjang. Barisan semi‑proletar akan semakin yakin dengan gerakan Komunis jika partai bisa memenangkan simpati mereka dalam memperjuangkan kebutuhan mereka sehari‑hari, memberikan bantuan cuma‑cuma dan memberikan saran ketika mereka menghadapi kesulitan‑kesulitan dan sebagainya. Dan pada saat bersamaan kaum Komunis mendorong mereka untuk bergabung dalam perkumpulan‑perkumpulan khusus sehingga mereka dapat memperoleh pendidikan lebih lanjut. Dengan tindakan‑tindakan tersebut mereka akan menaruh kepercayaan terhadap gerakan Komunis. Kaum Komunis jangan sampai mengendorkan upayanya untuk membersihkan pengaruh organisasi maupun orang‑orang yang anti Komunis di kalangan petani miskin, pekerja‑pekerja industri rumah tangga maupun elemen‑elemen semi‑proletariat lainnya. Kaum Komunis harus membuka kedok musuh‑musuh rakyat ini sebagai penghisap yang mewakili kejahatan sistem kapitalisme. Propaganda dan agitasi Komunis harus dilancarkan pada setiap konflik yang terjadi sehari‑hari, yaitu konflik antara angan‑angan demokrasi borjuis kecil mereka dengan kenyataan praktek birokrasi negara dengan menggunakan bahasan yang mudah dipahami oleh mereka.

Organisasi-organisasi lokal di wilayah pedesaan harus membagi pekerjaan di kalangan anggotanya untuk melancarkan agitasi dari rumah ke rumah. Hanya dengan cara ini, setiap perkampungan, perkebunan maupun masing-masing rumah di wilayah yang bersangkutan dapat kita sentuh.

30. Sementara itu metode-metode propaganda di kalangan prajurit angkatan darat dan angkatan laut negara kapitalis harus disesuaikan dengan kekhususan kondisi di masing‑masing negara. Agitasi anti‑militerisme yang berwatak pasifis adalah membahayakan. Secara prinsipil kaum proletar menentang semua organisasi militer negara borjuis dan kelas borjuasi, kaum proletar pun akan melawan pengaruh mereka secara konsisten. Namun institusi‑institusi ini (angkatan darat, klub‑klub menembak, organisasi‑organisasi pertahanan sipil dan semacamnya) dapat dimanfaatkan untuk melakukan latihan kemiliteran bagi kaum buruh dalam mempersiapkan perjuangan revolusioner. Artinya, agitasi yang intensif tidak dilancarkan untuk menentang prinsip‑prinsip latihan kemiliteran bagi pemuda maupun buruh, namun untuk melawan rejim militer dan kekuasaan para perwira yang sewenang‑wenang. Oleh karena itu setiap kesempatan untuk mendapatkan senjata bagi kaum buruh harus bisa dimanfaatkan sebaik‑baiknya demi keuntungan revolusi. Jajaran agitasi propaganda harus mengamati setiap pertentangan kelas yang ada antara para perwira, yang memperoleh fasilitas baik, dengan kalangan prajurit rendahan, yang menerima perlakuan buruk serta kondisi sosial yang celaka. Agitasi harus dilancarkan di kalangan prajurit sehingga mereka dapat secara jelas melihat bahwa masa depan mereka sangat tergantung pada perjuangan kelas yang terhisap. Di tengah‑tengah gejolak revolusioner, kita juga harus melancarkan agitasi untuk mendorong adanya pemilihan‑pemilihan perwira secara demokratik dan pembentukan Soviet‑Soviet (Dewan‑Dewan) Perwakilan Prajurit. Jika ini berhasil dilakukan maka ia akan bisa menghancurkan dasar-dasar kekuasaan kelas borjuasi. Agitasi‑agitasi secara seksama dan dengan sekuat tenaga harus dilakukan untuk menentang pasukan khusus dan gerombolan‑gerombolan sipilnya yang dikerahkan borjuasi dalam perang kelas. Kaum Komunis harus memilih saat yang tepat untuk meruntuhkan moral serta mendorong perpecahan di jajaran pasukan mereka. Jika di kalangan tentara, biasanya di kalangan korps perwira, terdapat banyak orang yang berbeda asal-usul kelas sosialnya dengan rakyat, maka harus dilakukan pembelejetan, dengan demikian akan membuat mereka semakin terkucil. Dan jika dalam pasukan mereka terdapat orang‑orang yang berasal‑usul‑kelas yang sama dengan rakyat, maka mereka juga harus dibelejeti, dengan demikian akan timbul kebencian yang meluas di kalangan rakyat terhadap tindakan khianat mereka. Tindakan pembelejetan ini diharapkan akan meruntuhkan disiplin militer orang‑orang tadi.

V. TENTANG ORGANISASI PERJUANGAN POLITIK

31. Bagi sebuah partai Komunis tidak ada situasi dimana aktivitas politik tidak dapat dilakukan. Pada setiap perkembangan situasi politik dan ekonomi, kaum Komunis harus selalu mengembangkan strategi dan taktik organisasional, dengan demikian kita dapat meraih kemajuan dengan cara‑cara yang terorganisasi.

Betapapun lemahnya partai, ia akan selalu bisa mengubah peristiwa‑peristiwa politik maupun pemogokan‑pemogokan besar yang menggoncang kehidupan ekonomi negeri menjadi peluang dalam mengorganisasi dan menjalankan propaganda praktisnya secara sistematik. Jika partai sudah mengambil keputusan dalam sebuah aksi, maka dengan sekuat tenaga ia harus melibatkan seluruh anggota dan berbagai bagian partai dalam kampanye tersebut.

Di atas segala‑galanya, partai harus memanfaatkan setiap hubungan yang telah dijalinnya melalui pekerjaan sel‑sel dan group‑group kerjanya. Mulai dari sinilah partai akan mengorganisasi sejumlah pertemuan di tempat‑tempat dimana kegairahan politik atau frekuensi gerakan pemogokannya paling besar. Pada pertemuan‑pertemuan semacam ini para juru bicara Partai Komunis melakukan upaya sekeras‑kerasnya untuk meyakinkan massa bahwa hanya program‑program Komunisme lah yang akan mampu memecahkan permasalahan yang mereka hadapi. Partai harus juga membentuk group‑group kerja khusus untuk melakukan persiapan secara seksama dan rinci bagi penyelenggaraan pertemuan‑pertemuan ini. Jika memang partai belum mampu menyelenggarakan pertemuan‑pertemuannya sendiri, maka harus dipersiapkan sejumlah kawan yang akan berpidato dalam pertemuan di tengah‑tengah pemogokan atau dalam pertemuan‑pertemuan buruh militan lainnya.

Jika dalam suatu pertemuan, tuntutan kita memiliki peluang mendapatkan dukungan dari mayoritas atau dari bagian‑bagian tertentu yang strategis, maka kaum Komunis harus berupaya menguraikan argumentasi dan resolusi dengan sejelas‑jelasnya. Pada saat resolusi tersebut berhasil diloloskan, maka kaum Komunis harus mencoba untuk mendapatkan dan kemudian mengumumkan resolusi‑resolusi yang sama maupun serupa yang, dalam berbagai pertemuan serupa di tempat‑tempat lain maupun pertemuan sebelumnya di tempat yang sama, mendapatkan dukungan yang kuat dari minoritas. Dengan cara inilah kita bisa menyatukan seluruh barisan buruh yang ada dalam pengaruh kita, sehingga pada akhirnya secara keseluruhan mereka akan menerima kepemimpinan kita.

Group‑group kerja yang terlibat dalam persiapan dan penyelenggaraan pertemuan semacam ini harus mendiskusikan bahan‑bahan yang akan dilaporkan ke komite partai. Mereka harus juga menarik pelajaran dari kekeliruan yang telah diperbuatnya serta menyusun rencana bagi perbaikan kerja‑kerja selanjutnya.

Sesuai dengan perkembangan situasi, maka kita dapat menyampaikan program maupun slogan tuntutan kita kepada seluruh buruh. Alat yang kita gunakan di sini adalah poster maupun selebaran‑selebaran yang singkat. Hal‑ ini juga kita lakukan dengan membagi‑bagikan selebaran yang lebih rinci. Kegunaan selebaran jenis ini adalah untuk menjelaskan bahwa program-politik Komunisme relevan dengan apa yang menjadi aspirasi mereka dan dengan situasi yang ada. Pembentukan group‑group secara khusus pun diperlukan untuk melakukan penyebaran poster dengan memperhitungkan ketepatan waktu dan tempat.

Ketika selebaran‑selebaran yang singkat telah didistribusikan di dalam maupun di luar pabrik, dimana biasanya para pemogok berkerumun ‑pusat‑pusat kota, persimpangan jalan, kantor‑kantor, stasiun dan sebagainya‑, maka jika memungkinkan sejumlah kawan akan disebarkan di tengah‑tengah kerumunan mereka. Tugas kawan‑kawan ini adalah memberikan penjelasan isi selebaran secara singkat namun gamblang sampai massa buruh yang terlibat aksi memahaminya. Sementara itu, pendistribusian selebaran‑selebaran yang lebih rinci hanya dilakukan di dalam pabrik, ruang‑ruang pertemuan, rumah‑rumah buruh dan di tempat‑tempat lain yang memungkinkan buruh untuk membacanya secara lebih cermat dan mendalam. Kegiatan propaganda di atas harus juga diikuti dengan kaum Komunis dalam seluruh diskusi yang diselenggarakan serikat buruh maupun dalam seluruh pertemuan pabrik. Kawan‑kawan kita harus mengorganisasi pertemuan pertemuan tersebut atau, jika tidak, harus menyelenggarakannya melalui kerja sama dengan berbagai pihak dengan terlebih dahulu mempersiapkan pembicara‑pembicaranya yang handal. Sementara itu, koran partai pun harus menyediakan sejumlah besar kolom berita maupun artikel yang mengulas gerakan buruh secara mendalam. Ulasan‑ulasan tadi harus juga menyatakan keberpihakan partai terhadap gerakan buruh dengan mengemukakan argumentasi yang seksama. Seluruh jajaran organisasional partai harus menyediakan waktunya untuk melakukan segala karya yang akan mendorong maju tujuan gerakan tersebut tanpa ragu‑ragu.

32. Aksi‑aksi protes yang bermunculan menuntut kesiagaan partai untuk selalu memberikan kepemimpinan yang fleksibel dan pengorbanan diri yang besar. Hanya kepemimpinan semacam inilah yang akan mampu mengawal konsistensi perjuangan dan yang mampu menentukan target waktu untuk memperoleh hasil maksimum. Disamping itu partai pun akan mampu menentukan saat yang tepat untuk meningkatkan kampanyenya melalui pengorganisasian mogok kerja massal atau bahkan pemogokan umum sekalipun. Demonstrasi‑ demonstrasi anti‑perang yang terjadi selama perang yang terakhir pun telah mengajarkan bahwa meskipun demonstrasi tersebut gagal mencapai tujuannya, namun sebuah partai perjuangan proletar jangan sampai mengabaikan isu ini. Betapapun kecil dan pekanya isu yang diangkat, ia memiliki arti yang strategis serta semakin menunjukkan relevansinya dengan kepentingan massa.

Demonstrasi‑demonstrasi jalanan haruslah mengandalkan tenaga utamanya pada pabrik‑pabrik besar. Sel‑sel dan fraksi‑ fraksi kita harus melapangkan jalan ini dengan menjalankan propaganda lisan secara sistematik, mendistribusikan selebaran dan menciptakan atmosfir yang menguntungkan bagi penyebaran gagasan‑gagasan ini. Kemudian komite pimpinan harus memanggil wakil‑wakil partai di pabrik‑pabrik, sel‑sel maupun fraks‑fraksi untuk mendiskusikan dan menentukan saat dan tempat yang tepat untuk berdemonstrasi, melakukan rapat umum, memutuskan slogan, mengeluarkan penerbitan‑penerbitan serta memutuskan kapan suatu demonstrasi akan dmulai dan diakhiri. Tenaga inti dari demonstrasi semacam ini harus terdiri dari group‑group pekerja partai yang berpengalaman dan yang memperoleh briefing sebelumnya. Pekerja‑pekerja partai ini harus disebarkan di tengah‑tengah massa dengan menjaga jarak yang teratur, sehingga masing‑masing anggota partai ini akan bisa menjaga kontak satu sama lain yang akan memudahkan mereka untuk menerima instruksi‑instruksi politik penting selama berlangsungnya demonstrasi. Jika kepemimpinan ini sudah siap secara politik dan mampu bertindak fleksibel maka akan ada lebih banyak peluang untuk mengorganisasi demonstrasi berikutnya. Atau kita bisa menggunakan demonstrasi tersebut untuk mulai suatu kampanye massa secara besar‑besaran.

33. Partai‑partai Komunis yang sudah cukup kuat dan memperoleh dukungan massa harus menggunakan kampanye massal ini untuk mengakhiri pengaruh para pengkhianat sosialis di kalangan kelas buruh. Hanya dengan cara demikian kita bisa mempengaruhi mereka untuk mengakui kepemimpinan politik kaum Komunis. Cara-cara pengorganisasian kampanye ini tergantung pada situasi politik yang ada dan tergantung dari keadaan perjuangan kelasnya, yakni: apakah sudah memungkinkan bagi partai untuk menjalankan kepemimpinan proletariatnya segera atau situasi memang sedang dalam keadaan relatif stabil. Komposisi partai pun merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam penerapan metode organisasional bagi aksi‑aksi tersebut.

Sebagai contoh, Partai Komunis Bersatu Jerman, yang baru-baru ini telah merubah dirinya menjadi partai massa, menggunakan media yang dinamakan "Surat Terbuka" untuk meraih dukungan dari elemen‑elemen penting proletariat Jerman. Hal ini lebih dimungkinkan terjadi di Jerman ketimbang apa yang bisa dilakukan dinegeri‑negeri lain. Untuk membelejeti pengkhianatan para pimpinan buruh ditengah‑tengah meningkatnya kemiskinan dan konflik kelas, Partai Komunis harus menuntut partai‑partai massa proletar lainnya –secara terbuka di depan massa proletar‑ untuk menyatakan ke mana mereka akan berpihak. Partai Komunis juga harus menanyakan kepada mereka, apakah dengan organisasinya yang kuat itu mereka siap berjuang bersama dengan Partai Komunis.

Jika Partai Komunis berinisiatif melancarkan sebuah kampanye, ia harus melakukan persiapan organisasional untuk memastikan tanggapan dari massa luas kaum pekerja. Seluruh anggota fraksi yang ada di pabrik maupun serikat‑serikat buruh harus berpartisipasi dalam pertemuan terbuka yang diselenggarakan di sebuah pabrik maupun serikat buruh. Dalam pertemuan‑pertemuan inilah fraksi partai harus memunculkan persoalan sekitar "Surat Terbuka," dan kemudian menjelaskan bagaimana "surat‑surat" ini telah mengupas tuntutan‑tuntutan fundamental yang relevan sifatnya.

Agar bisa memperoleh dukungan politik dari massa, maka harus didistribusikan selebaran, surat edaran, poster dan semacamnya, di tempat‑tempat dimana sel‑sel dan fraksi sedang bekerja untuk tujuan tersebut. Selama kampanye dilancarkan, setiap hari koran partai kita harus memuat artikel‑artikel (baik secara singkat maupun dengan rinci) yang mengupas berbagai aspek gerakan dan problem-problemnya. Organisasi‑organisasi yang kita miliki harus memasok material‑material yang memadai bagi artikel koran serta memastikan agar para editor terus memuat kemajuan gerakan pada halaman‑halamannya. Demikian juga dengan fraksi‑fraksi partai di parlemen maupun di dewan kota, mereka harus bekerja secara sistematik untuk memajukan perjuangan. Para wakil di parlemen ini harus memandang diri mereka sebagai anggota yang sadar, bagian dari massa yang sedang berjuang, sebagai pembela-pembela massa yang bekerja di kubu musuh kelas, dan bertanggung jawab kepada partai. Mereka harus terus menerus memunculkan persoalan‑persoalan yang telah digariskan partai, serta mendorongnya untuk menjadi resolusi. Resolusi‑resolusi yang dikeluarkan diparlemen ini harus memusatkan aksi‑aksi dengan isu yang sama namun yang selama ini dilakukan secara terpisah oleh berbagai kelompok. Ketika gerakan sudah berkarakter sebagai gerakan buruh, di atas segala‑segalanya, partai harus berupaya keras meningkatkan pengaruhnya dalam serikat‑serikat buruh yang paling berpengaruh dalam arah gerakan.

Untuk mencapai tujuan ini, sel‑sel dan fraksi kita di serikat‑serikat buruh harus melancarkan serangan langsung yang diarahkan kepada pejabat‑pejabat lokal serikat buruh dari partai‑partai Sosialis. Dengan demikian kita dapat melemahkan pengaruh mereka, atau kita akan mendorong mereka melancarkan perjuangan yang terorganisasi berdasarkan program‑program tuntutan kita. Jika di sejumlah tempat kerja terdapat dewan‑dewan pabrik, komite‑komite industri maupun institusi‑institusi yang serupa, maka sel‑sel maupun fraksi‑faksi Komunis harus mempengaruhi, mereka selama sidang‑sidang pleno ‑yang dihadiri banyak orang. Target kita adalah agar sidang pleno mengambil keputusan yang menyokong perjuangan kita. Setelah kita berhasil mempengaruhi organisasi lokal yang ada untuk mendukung gerakan buruh dibawah kepemimpinan kita, maka Partai Komunis harus menyerukan diselenggarakannya konferensi umum, yang dihadiri oleh delegasi-delegasi khusus dari sejumlah pabrik yang telah menjalankan resolusi kita.

VI. TENTANG PENGAMBILAN KEPEMIMPINAN TERHADAP GERAKAN

Kepemimpinan baru yang dikonsolidasikan di bawah pengaruh Komunis dijalankan dengan cara mongkonsentrasikan seluruh kelompok buruh yang aktif dan terorganisasi. Kekuasaan inilah yang akan kita gunakan untak medorong kepemimpinan partai‑partai Sosialis agar bergerak lebih maju lagi atau, jika tidak, kita akan membongkar kedok mereka di hadapan massa. Di wilayah‑wilayah industri, dimana Partai Komunis memiliki organisasi yang kerjanya paling baik dan yang dukungan terhadapnya paling kuat, harus dilancarkan tekanan secara terorganisasi terhadap serikat‑serikat buruh lokal dan dewan-dewan industri setempat. Tekanan ini dilakukan untuk menarik seluruh perjuangan ekonomi dan seluruh gerakan kelompok lain yang sedang berkembang maju, tapi yang masih saling terpencar ini, ke dalam satu perjuangan yang terkoordinasi.

Dari tuntutan‑tuntutan khusus yang ada, gerakan harus merumuskan tuntutan umumnya. Untuk mewujudkan tuntutan‑tuntutan kita harus menggunakan seluruh kekuatan kelompok di wilayah yang bersanqkutan. Di tengah‑tengah gerakan seperti inilah partai Komunis akan mampu membuktikan dirinya sebagai pimpinan oletariat yang selalu siaga dalam berjuang. Dengan demikian, jika birokrasi serikat buruh dan partai Sosialis menentang perjuangan bersama secara terorganisasi ini, maka akan terbongkar watak asli mereka, bukan hanya secara politik, namun juga dari segi praktek organisasionalnya.

34. Jika konflik ekonomi dan politik cenderung berkembang ke arah aksi dan perjuangan massa, dan jika Partai Komunis hendak merebut kepemimpinan terhadap gerakan, maka partai tidak perlu mengajukan tuntutan‑tuntutan baru. Justru, partai harus menyerukan anggota partai‑partai Sosialis dan serikat‑serikat buruh untuk tidak mengendorkan perjuangannya melawan kemiskinan dan penghisapan; meskipun para pimpinan mereka menolak aksi tersebut. Karena hanya dengan berjuanglah maka kekalahan akan bisa dihindari. Berbagai organ partai, khususnya koran hariannya, harus terus menerus menekankan dan menunjukkan bahwa hanya kaum Komunislah yang siap terlibat dalam setiap perjuangan proletar dalam melawan kemiskinan. Dan bahwa pada tahap perjuangan yang semakin genting ini, ia siap membantu perjuangan seluruh rakyat yang tertindas. Setiap hari harus ditekankan bahwa tanpa perjuangan kelas buruh yang demikian, tak mungkin akan diraih kehidupan yang lebih baik. Untuk itu perjuangan tidak boleh dihentikan meskipun organisasi‑organisasi lama mereka menentang dan menghambatnya.

Fraksi‑fraksi Komunis yang ada di serikat‑serikat buruh maupun pabrik-pabrik harus menjelaskan kepada kawan­-kawan buruhnya tentang kesiapsediaan kaum Komunis untuk berjuang dan berkorban. Oleh karenanya jangan sampai mereka mengendorkan daya juang. Sementara itu, tugas yang paling utama adalah tetap menyatukan dan mengkonsolidasikan seluruh perjuangan serta gerakan yang muncul dimana-mana. Sel‑sel dan fraksi‑fraksi yang telah melibatkan diri dalam perjuangan tadi jangan hanya menjalin hubungan di antara mereka saja, mereka juga harus mengambil kepemimpinan seluruh gerakan yang muncul. Untuk kemudian, melalui jalur komite‑komite lokal dan komite sentral, dikeluarkan instruksi terhadap para kader dan anggota partai untuk segera menggabungkan diri dengan perjuangan guna memperluas, memperkuat dan menyatukannya. Tugas paling utama Partai Komunis adalah menemukan kepentingan bersama dan menekankan kepada berbagai elemen yang terlibat dalam perjuangan tentang kesamaan kepentingan ini. Dengan demikian, kaum Komunis akan bisa menyusun program aksi bersama. Begitu perjuangan semakin meningkat dan menyebar luas, maka perlu dibentuk organ bersama guna memimpin perjuangan. Jika stamina perjuangan para birokrat serikat buruh mulai mengendor, maka kaum Komunis harus segera mengambil‑alih tempat mereka, sehingga gerakan akan memperoleh kepemimpinan yang tegas dan menentukan. Jika koordinasi terhadap berbagai aksi tadi berhasil dicapai maka harus diciptakan kepemimpinan bersama. Untuk itu jika memungkinkan kaum Komunis akan menempati posisi‑posisi yang strategis. Jika persiapan sudah dilakukan dengan memadai, maka kepemimmpinan bersama tersebut akan tercipta melalui serikat buruh, fraksi‑fraksi komite pabrik, pertemuan‑pertemuan umum pabrik dan, khususnya, pertemuan‑pertemuan yang diadakan selama pemogokan massal.

Jika gerakan tersebut mulai berkembang menjadi gerakan politik, baik itu disebabkan adanya dinamika di dalam gerakan sendiri atau yang disebabkan oleh reaksi dari pengusaha dan pemerintah, maka semakin mendesak untuk melakukan pemilihan para wakil yang akan duduk dalam soviet‑soviet pekerja. Dalam kasus seperti ini, kaum Komunis harus mulai melancarkan propaganda dan persiapan‑persiapan organisasional. Seluruh organ partai harus menekankan bahwa hanya melalui soviet‑soviet ‑sebagai bentuk organisasi yang terlahir langsung dari proses perjuangan massa‑ serta dengan melancarkan perjuangan secara independen dari birokrasi serikat buruh maupun partai Sosialis, maka dapat dicapai pembebasan sejati kelas buruh.

35. Partai‑partai Komunis yang telah mencapai tingkat perkembangan organisasi tertentu dan, khususnya, yang sudah menjadi partai massa besar, harus selalu siap melancarkan kampanye politik yang meluas. Untuk itu partai harus menopangnya dengan tindakan‑tindakan organisasional. Pengalaman organisasional yang diperoleh selama diadakannya demonstrasi, aksi‑aksi sosial‑ekonomis maupun kampanye‑kampanye yang lain, akan semakin mendekatkan hubungan partai dengan massa. Seluruh kejadian penting dalam kampanye‑kampanye yang baru berjalan harus selalu dibahas dan diperdebatkan dalam konferensi‑konferensi umum. Forum‑forum seperti ini harus dihadiri oleh seluruh kader dan anggota partai serta delegasi‑delegasi buruh dari pabrik menengah maupun pabrik besar. Hanya dengan demikianlah jaringan komunikasi dapat diorganisasi melalui wakil‑wakil pabrik. Hubungan yang erat dan saling percaya antara kader partai dengan delegasi‑delegasi pabrik merupakan jaminan untuk mencegah terjadinya aksi‑aksi masa yang prematur. Di samping itu akan sangat bermanfaat untuk memastikan agar kampanye yang dilancarkan bisa menyebar sesuai dengan perkembangan dan tingkat pengaruh yang dimiliki partai.

Tanpa hubungan yang erat antara organisasi‑organisasi Partai dengan massa proletar yang terlibat dalam aksi-aksi massa besar, tidak akan terbangun sebuah gerakan revolusioner. Kekalahan yang tidak semestinya dari pemberontakan revolusioner di Italia pada tahun lalu (l920), yang memuncak dalam bentuk penguasaan pabrik‑pabrik, disamping disebabkan oleh pengkhianatan birokrasi serikat buruh dan kebimbangan para pimpinan partai politik, juga karena kurangnya pendidikan politik bagi delegasi‑delegasi pabrik. Para delegasi inilah yang justru selama ini diandalkan guna menjaga hubungan organisasional antara partai dengan pabrik‑pabrik yang bersangkutan. Sebab yang sama juga mengakibatkan kegagalan pemogokan besar‑besaran buruh pertambangan Inggris pada tahun ini (1921), sehingga mereka gagal pula untuk mempengaruhi peristiwa‑peristiwa politik yang terjadi.


[1] Amsterdam Internasional Kuning adalah nama populer dari Federasi Serikat Buruh Internasional (International Federation of Trade Union/IFTU) yang dipimpin oleh sosial‑demokrat. Federasi ini dihidupkan kembali keberadaannya pada Juli 1919 dan bermarkas diAmsterdam, Ed .

[2] Dua biro ini terdiri dari Politbiro (Biro Politik) yang bertanggungjawab menentukan garis politik dan kampanye politik partai, serta Biro Organisasi, yang bertanggung jawab menjalankan kerja administratif dan organisasi partai, Ed .

VII. TENTANG KORAN PARTAI

36. Upaya yang keras harus terus menerus dilakukan guna mengembangkan dan memperbaiki koran partai.

Sebuah koran tidak bisa disebut sebagai organ Komunis jika ia tidak dikontrol oleh partai. Prinsip ini harus diterapkan pada semua terbitan partai, seperti jurnal teoritis, surat kabar, pamflet dan semacamnya. Akan tetapi kontrol ini jangan sampai mempengaruhi watak ilmiah, propagandis atau watak lain dari terbitan Partai harus mencurahkan segenap tenaganya untuk meningkatkan kualitas ketimbang jumlah jenis terbitannya. Tugas utama bagi setiap Partai Komunis adalah menerbitkan koran sentral ,yang bermutu dan, jika memungkinkan, terbit setiap hari.

37. Manajemen sebuah koran Komunis jangan sekali‑kali dijalankan sebagaimana koran borjuis yang dibisniskan atau seperti apa yang disebut sebagai koran‑koran "Sosialis." Koran-koran kita harus independen dari lembaga‑lembaga perkreditan kapitalis. Pencantuman reklame untuk mendukung keuangan koran ‑khususnya dimungkinkan bagi partai Komunis legal‑ harus dilakukan dengan cermat, dan jangan sampai membuat koran ini bergantung pada perusahaan‑perusahaan besar yang mencantumkan iklannya. Sebaliknya, koran‑koran kita akan menerapkan sikap tidak kompromistis terhadap segala hal yang menyangkut seluruh pesoalan sosial kaum proletar. Koran‑koran kita jangan sampai melayani nafsu‑nafsu sensasi dan hiburan murahan bagi kepuasan "umum," serta jangan sekali‑kali menyerah pada kritik para penulis dan pakar jurnalistik borjuis kecil untuk sekedar memperoleh "tempat terhormat" dalam lingkaran mereka.

38. Pertama‑tama, koran Komunis harus meletakkan kepentingan kaum yang terhisap dan buruh yang militan. Ia harus menjadi propagandis dan agitator terbaik bagi revolusi proletar.

Koran kita harus terus menerus mengumpulkan semua penqalaman yang paling bernilai dari para anggota partai serta menyebarkan pengalaman ini sebagai tuntunan untuk memperbaharui dan memperbaiki metode kerja komunis. Semua pengalaman juga harus dibahas dalam pertemuan yang dihadiri oleh para editor dari seluruh negeri, pertukaran pendapat akan dilakukan dengan konsisten sesuai irama dan arahan kerja koran partai. Dengan cara inilah koran sentral dan terbitan‑terbitan partai lainnya akan menjadi organisator aktivitas revolusioner kita yang efektif.

Jika koran‑koran partai, terutama koran sentral partai, gagal dalam mensentralisasikan dan mengorganisasi pekerjaan, maka sangat kecil kemungkinan untuk mencapai sentralisme demokrasi atau untuk menjalankan pembagian kerja dalam Partai Komunis, dengan demikian partai akan gagal menjalankan tugas sejarahnya.

39. Koran Komunis harus selalu berjuang untuk benar‑benar berwatak Komunis, yakni menjadi sebuah organisasi perjuangan proletar, sebuah komunitas kerja kaum pekerja revolusioner, yang menghimpun mulai dari seluruh penulis yang secara reguler menyumbangkan tulisan, editor, penata letak, pencetak, administrator, distributor, penjual dan propagandisnya, hingga kawan-kawan yang mengumpulkan berita‑berita lokal, mendiskusikan, mengedit material dalam selnya masing‑masing dan sebagainya.

Sejumlah tindakan praktis harus dilakukan untuk benar-benar menjadikan koran tersebut sebagai sebuah organisasi perjuangan dan komunitas kerja Komunis yang sejati.

Setiap orang Komunis harus menjalin kontak sedekat-dekatnya dengan jaringan koran partai, dimana dia akan mengabdikan kerja-kerjanya. Inilah senjata harian kaum Komunis yang selalu harus ditempa dan dipertajam agar semakin efektif digunakan. Koran-koran Komunis hanya akan bertahan jika seluruh anggota partai bersiaga memberikan sumbangan kauangan dan pengorbanan material lainnya secara reguler. Para anggota harus memandang bahwa koran ini nantinya yang akan terus memasok dana bagi perbaikan organisasi mereka, hingga ia nantinya akan menjadi organisasi yang kuat. Dan walau sudah menjadi partai legal, koran ini akan memungkinkan independensi partai dalam hal keuangan.

Kaum Komunis jangan hanya sekedar menjadi pelanggan dan agitator koran yang bersemangat; mereka juga harus menjadi penyumbang tulisan yang berguna. Setiap peristiwa yang terjadi dalam fraksi-fraksi Komunis di pabrik atau di sel, setiap peristiwa sosial atau ekonomi yang penting, mulai dari suatu kecelakaan kerja hingga sebuah pertemuan di pabrik, dari perlakuan buruk terhadap para pemagang hingga laporan keuangan pabrik, harus disampaikan kepada koran partai secepat‑cepatnya. Fraksi‑fraksi dalam serikat‑serikat buruh harus mengumpulkan semua keputusan dan tindakan penting yang diambil dalam pertemuan umum maupun rapat sekretariat serikat buruh, begitu juga dengan informasi mengenai segala jenis aktivitas musuh, kesemuanya ini dilaporkan ke koran partai. Dari suasana umum yang berlangsung di jalanan hingga suasana sebuah pertemuan, seringkali menyediakan peluang bagi para anggota partai untuk melancarkan kritik sosialnya secara rinci yang nantinya dimuat dalam koran partai kita. Dengan demikian ia akan mendemonstrasikan kepada para pembaca, bahkan yang belum akrab dengan politik sekalipun, betapa kita terus bersentuhan dengan kepentingan keseharian mereka.

Komunikasi yang berasal dari kehidupan rakyat pekerja dan organisasi‑organisasi kaum buruh harus ditangani oleh dewan editorial dengan cermat dan penuh perhatian; ia kemudian akan dimuat sebagai artikel singkat untuk menunjukkan bahwa koran tersebut dekat dengan kehidupan rakyat pekerja. Koran juga digunakan untuk menggambarkan gagasan-gagasan Komunisme. Ini merupakan cara terbaik untuk mengakrabkan prinsip-prinsip Komunisme kepada massa luas kaum pekerja. Jika memungkinkan, dewan editorial menyediakan waktu yang cukup untuk mengadakan diskusi dengan kaum buruh yang mengunjungi kantor editorial. Para editor harus mendengarkan harapan dan keluh kesah mereka dalam menghadapi kerasnya kehidupan, mencatatnya secara seksama dan menjadikan kesemuanya ini sebagai masukan vital bagi koran partai.

Tentu saja, di bawah sistem kapitalisme, tak ada satu pun koran kita yang bisa menjadi komunitas kerja Komunis yang sempurna. Namun, bahkan dalam situasi‑situasi yang paling tidak menguntungkan sekalipun masih memungkinkan untuk mengorganisasi sebuah koran revolusioner yang baik. Hal ini telah terbuktikan oleh koran Pravda yang diterbitkan antara tahun 1912‑1913 oleh kawan‑kawan kita di Rusia. Ia telah membuktikan dirinya sebagai suatu organisasi kaum buruh revolusioner yang sangat aktif dari berbagai pusat strategis gerakan buruh se-Rusia. Kawan‑kawan buruh ini bergabung untuk menjalankan kerja editorial, menerbitkan dan mendistribusikan koran ini, bahkan sebagian besar dari mereka membiayainya dengan uang yang ada di kantong mereka. Koran tersebut memberikan apa yang mereka inginkan dan apa yang gerakan butuhkan pada masanya; ini merupakan pengalaman yang banyak memberikan manfaat kepada mereka dalam kerja dan perjuangannya pada tahap sekarang. Oleh karenanya, koran semacam inilah yang layak disebut oleh anggota partai dan kaum buruh revolusioner lainnya sebagai "koran kami.

40. Elemen penting bagi sebuah koran Komunis yang militan adalah keterlibatannya secara langsung dalam kampanye yang dilancarkan partai. Ketika aktivitas partai dikonsentrasikan pada kampanye tertentu, maka koran partai bukan saja memuat tema kampanye dalam artikel‑artikel politik utamanya, namun juga memuatnya dalam rubrik‑rubrik lain yang dibutuhkan bagi kampanye tersebut. Para editor harus mendapatkan material berita dari berbagai sumber yang akan digunakan bagi kampanye tersebut. Untuk kemudian mereka merancang isi dan format korannya sehingga material ini bisa disajikan secara efektif.

41. Aktivitas untuk berlangganan koran ini pun harus dilakukan secara sistematik. Hal pertama yang harus dilakukan adalah memanfaatkan setiap peristiwa dalam gerakan buruh maupun segala situasi yang telah merangsang kesadaran politik dan sosial mereka. Misalnya, jika sebuah pemogokan besar, yang selama ini dibela mati‑matian oleh koran partai kita, sudah berakhir, maka kaum Komunis harus segera mendekati mereka yang terlibat dalam pemogokan untuk mendaftarkan dirinya sebagai pelanggan koran kita. Formulir berlangganan koran harus diedarkan. Yang menjadi sasaran bukan hanya pabrik‑pabrik dan serikat‑serikat buruh yang ada fraksi Komunisnya, namun, jika memungkinkan, formulir tersebut diedarkan ke seluruh rumah buruh yang terlibat dalam pemogokan tersebut.

Setelah berakhirnya kampanye pemilihan yang berhasil membangkitkan kegairahan politik massa pekerja, perlu dibentuk group‑group khusus yang akan mengunjungi setiap rumah di perkmpungan buruh.

Pada saat terjadinya krisis politik dan ekonomi yang mempengaruhi massa luas kaum pekerja, seperti naiknya harga‑harga, meningkatnya angka pengangguran dan sebagainya, maka kaum Komunis harus melancarkan propaganda yang mengangkat isu‑isu tadi. Segala upaya harus dilakukan untuk menggalang kaum buruh yang terorganisasi dari berbagai serikat buruh maupun industri. Untuk selanjutnya fraksi‑fraksi maupun sel Komunis akan membentuk group‑group khusus yang akan menjalankan propaganda koran dari rumah ke rumah. Pengalaman selama ini telah menunjukkan bahwa saat yang paling baik untuk mendapatkan pelanggan koran adalah pada minggu terakhir setiap bulannya. Setiap group lokal yang melewatkan saat‑saat seperti ini tanpa melakukan propaganda koran sama saja dengan melalaikan kewaiiban memperluas gerakan Komunis.

Group propaganda koran jangan sampai melewatkan setiap pertemuan umum atau demonstrasi tanpa menjajakan koran dan mengedarkan formulir berlangganan. Aktivitas ini dilakukan baik pada saat berlangsung maupun berakhirnya acara tersebut. Tugas yang sama juga harus dijalankan baik oleh semua fraksi serikat buruh pada setiap pertemuan serikat maupun oleh semua group dan fraksi yang bekerja pada setiap pertemuan di pabrik‑pabrik.

42. Setiap anggota partai harus terus menerus membela koran mereka dalam menghadapi musuh‑musuhnya dan juga menjalankan kampanye menentang pers kapitalis. Dia harus membelejeti dan mengkritik pers kapitalis yang menyelewengkan dan membungkam informasi.

Koran‑koran sosial‑demokrat dan koran independen juga harus dihadapi dengan keras tanpa harus terjebak dalam polemik debat kusir. Banyak contoh kejadian sehari‑hari yang bisa kita pergunakan untuk menunjukkan betapa koran‑koran tadi menutup‑nutupi konflik kelas yang nyata. Fraksi‑fraksi kita di serikat‑serikat buruh dan organisasi‑organisasi lainnya harus berusaha sekeras mungkin membebaskan para anggota serikat buruh dan organisasi pekerja lainnya dari pengaruh informasi koran sosial‑demokrat yang menyesatkan. Kampanye kita untuk memperoleh pelanggan koran, baik itu melalui agitasi dari rumah ke rumah maupun agitasi di pabrik, harus juga diarahkan untuk menyerang semua koran pengkhianat sosialisme.

VIII. TENTANG STRUKTUR UMUM ORGANISASI PARTAI

43. Perluasan dan konsolidasi organisasi jangan dilakukan berdasar kriteria pembagian geografis saja, namun ia harus lebih disesuaikan dengan pola ekonomi politik dan jaringan komunikasi/transportasi suatu wilayah. Tekanan utama pekerjaan partai harus diletakkan pada kota-kota utama dan pusat-pusat industri berskala besar.

Dalam membangun sebuah partai baru, sering muncul kecenderungan untuk segera melebarkan jaringan kerja partai ke seluruh wilayah negeri. Hal ini sering dilakukan tanpa memperhatikan kelangkaan dan keterbatasan kader partai, dimana mereka pun seringkali masih berpencaran di mana‑mana. Sebagai akibatnya, partai tidak mampu merecruit anggota‑anggota baru. Meskipun partai berhasil membangun sistem jaringan yang kuat dalam jangka beberapa tahun saja, namun ia gagal dalam membangun basis yang kuat di setiap kota industri terpenting.

44. Sentralisasi maksimum aktivitas partai tidak akan bisa dicapai hanya dengan membangun sistem kepemimpinan skematik, dengan mengumpulkan sejumlah besar group partai yang tersusun dari bawah ke atas. Yang harus dilakukan di kota‑kota besar, sebagai pusat kehidupan ekonomi, politik dan jaringan komunikasi/tansportasi, adalah meluaskan jaringan ke seluruh wilayah ekonomi politik yang mengelilingi dan atau berada di sebuah kota. Komite partai harus berkedudukan di kota industri terbesar pada suatu wilayah/lokal. Dari sinilah ia harus mengarahkan seluruh pekerjaan organisasi dan politik di sublokal‑sublokalnya. Disamping itu partai harus menjaga kontak yang erat dengan anggotanya dan massa kelas buruh yang bertempat tinggal di sub lokal yang bersangkutan.

Para organisator lokal, yang dipilih dalam konferensi lokal dan disepakati oleh Komite Sentral Partai, harus memainkan peranan yang permanen dalam kehidupan partai di lokalnya. Komite lokal partai, sebagai pimpinan politik tertinggi di lokal yang bersangkutan, harus terus menerus diperkuat dengan anggota-anggota kelas buruh, dengan demikian akan memungkinkan komite untuk menjaga kontaknya dengan massa. Begitu organisasi semakin berkembang maka komite pimpinan lokal partai harus benar‑benar menjadi pimpinan politik seluruh aktivitas politik di lokalnya. Sehingga komite pimpinan lokal partai, bersama‑sama dengan Komite Sentral, akan menjalankan kepemimpinan politik yang sebenarnya terhadap organisasi partai secara keseluruhan.

Garis yang membatasi ruang lingkup lokal partai tidak ditentukan menurut garis batas wilayah geografisnya. Faktor yang paling menentukan adalah bahwa komite lokal partai harus selalu dalam posisi mengarahkan seluruh aktivitas sub‑komite lokalnya dengan mekanisme kerja yang seragam. Dan, jika inipun tidak mungkin dilaksanakan, maka komite lokal harus segera dipecah untuk membuat satu atau dua komite lokal yang baru.

Di kota‑kota besar, jika memang diperlukan, perlu dibentuk berbagai organ yang menghubungkan berbagai komite lokal ini dengan Komite Sentral. Dalam situasi‑situasi tertentu, jika diperlukan, organ‑organ penghubung ini diberi kepemimpinan (sebagai contoh adalah organisasi di kota besar yang memiliki banyak anggota). Akan tetapi hal ini jangan sampai mendorong teradinya desentralisasi.

45. Partai secara keseluruhan berada di bawah kepemimpinan Komunis Internasional. Arahan dan resolusi‑resolusi yang dikeluarkan oleh pimpinan sentral Komunis Internasional akan disampaikan kepada (l) Komite Sentral partai, atau (2) melalui Komite Sentral kemudian disampaikan kepada sejumlah komite khusus, atau (3) kepada seluruh organisasi partai.

Arahan maupun resolusi‑resolusi tadi akan mengikat partai dan juga, tentu saja, seluruh anggota partai.

46. Komite Sentral dipilih oleh Kongres partai dan bertanggungjawab kepadanya. Komite Sentral memilih sejumlah orang untuk menduduki dua badan yang lebih kecil, yang terdiri dari dua sub‑komite (biro) untuk menjalankan aktivitas politiknya[2]. Kedua biro ini mempertanggungjawabkan pekerjaan politiknya kepada Komite Sentral. Jika ada keputusan penting yang mendesak untuk diambil maka kedua biro ini mengatur pertemuan bersama secara reguler dengan Komite Sentral partai. Untuk mengkaji situasi politik secara umum dan memperoleh gambaran yang jelas tentang keadaan partai, maka perlu juga dihadirkan para wakil dari berbagai lokal di Komite Sentral untuk mengambil keputusan yang menyangkut kehidupan seluruh partai. Untuk alasan ini juga, perbedean‑perbedaan pendapat dalam melihat persoalan taktik yang serius jangan sampai ditekan oleh Komite Sentral. Justru sebaliknya, pendapat‑pendapat ini harus terwakili dalam Komite Sentral. Namun Politbiro hanya memutuskan garis politik yang jelas berdasarkan otoritas yang diberikan oleh mayoritas anggota Komite Sentral. Berdasarkan hal ini maka Komite Sentral partai, khususnya dalam kasus partai legal, mampu meletakkan dasar yang knat untuk menegakkan disiplin di kalangan anggota partai. Dengan demikian ia bisa mencegah kebimbangan maupun penyelewengan dalam gerak politiknya. Seluruh ketidaksepakatan dalam partai bisa ditanggulangi hingga suatu saat bisa dibicarakan dalam forum kongres partai.

47. Setiap komite pimpinan partai harus mengorganisasi pembagian kerja secara efektif. Dengan demikian akan memungkinkan partai untuk mengarahkan pekerjaan sebaik mungkin. Oleh karenanya, perlu untuk membentuk badan‑badan khusus yang menangani berbagai lapangan pekerjaan (propaganda, distribusi koran, kampanye serikat buruh, pekerjaan di kalangan kaum perempuan, informasi, kurir dan semacamnya). Setiap badan khusus ini tunduk kepada Komite Sentral maupun komite lokal partainya.

Komite lokal partai, dan juga Komite Sentral, mengontrol aktivitas dan komposisi seluruh komite yang berada di bawahnya. Untuk ini komite harus selalu melakukan pertukaran pekerjaan bagi anggota‑anggota partai yang menempati posisi‑posisi tertentu (para editor, organisator, propagandis dan sebagainya), melakukan pemindahan antar kota, sejauh hal ini bisa memperlancar pekerjaan partai. Para editor maupun propagandis juga harus terlibat dalam salah satu group kerja tertentu.

48. Komite Sentral partai dan Komunis Internasional harus selalu memperoleh laporan yang lengkap dari seluruh organisasi Komunis, group‑group yang ada maupun dari individu‑individu anggota partai. Para wakil dan delegasi Komite Sentral berhak menghadiri semua pertemuan dan sidang‑sidang yang diselenggarakan komite‑komite yang ada dibawahnya maupun diskusi group‑group. Dalam kesempatan‑kesempatan seperti ini, para delegasi memiliki

hak veto.

Komite Sentral harus selalu memiliki delegasi (komisaris) yang akan membawa instruksi maupun informasi dari Komite Sentral kepada berbagai komite lokal maupun sejumlah group yang berkaitan dengan persoalan politik dan organisasional. Hal ini disampaikan baik melalui hubungan surat-menyurat maupun komunikasi lisan.

Komite Sentral maupun komite‑komite lokal harus memiliki komisi‑komisi revisi yang terdiri dari kawan‑kawan yang terlatih dan berpengalaman. Tugas komisi semacam ini adalah mengontrol dana dan keuangan (auditing) partai.

Masing‑masing organisasi, cabang partai maupun individu-individu anggota mempunyai hak untuk sewaktu‑waktu menyampaikan saran-saran, komentar atau keluhan‑keluhannya langsung ke Komite Sentral atau ke Komite Eksekutif Komunis Internasional.

49. Semua arahan dan keputusan organ pimpinan partai bersifat mengikat organisasi‑organisasi maupun individu‑individu di bawahnya.

Kewajiban dan tanggung jawab organ pimpinan partai untuk menangani pelanggaran maupun pengabaian tugas oleh kawan-kawan pimpinan tidak bisa sepenuhnya dilakukan dengan cara‑cara formal. Sebagai contoh, dalam sebuah partai illegal, pertanggungjawaban mereka tidak bersifat formal. Yang harus dilakukan oleh organ pimpinan adalah mengumpulkan berbagai pendapat dari anggota‑anggota partai lainnya, menerima, mencatat, mendiskusikan informasi yang akurat. Baru setelah proses ini dilewati maka segera diambil tindakan.

50. Dalam seluruh penampilan dan aktivitas politiknya ke luar partai, para anggota Partai wajib selalu bertindak sebagai anggota yanq berdisiplin dari organisasi militant. Jika muncul ketidaksepakatan mengenai sejumlah metode aksi, maka, sejauh mungkin ia didiskusikan terlebih dahulu dalam forum organisasi partai sebelum diambil keputusan, setelah itu tindakan/aksi dilakukan hanya berdasarkan keputusan yang telah diambil. Untuk memastikan agar semua keputusan partai dijalankan sepenuhnya oleh organisasi dan anggota partai, maka sebanyak mungkin anggota partai harus dilibatkan dalam mendiskusikan dan mengambil keputusan. Seluruh level jajaran partai harus menentukan apakah ada persoalan tertentu yang harus didiskusikan secara terbuka oleh masing‑masing individu anggota (di koran maupun pamflet, misalnya), dalam bentuk apa dan sejauh mana hal ini dilakukan. Jika ada anggota partai yanq memandanq keputusan organisasi maupun organ pimpinan partai yang tidak tepat, maka kawan anggota yang bersangkutan jangan sampai membuat pernyataan atau tindakan di depan umum yang dapat melemahkan atau menghancurkan kesatuan gerak partai di garis depan. Karenanya tindakan demikian merupakan bentuk pelanggaran disiplin yang paling besar dan kesalahan yang paling berat, yang dilakukan dalam perjuangan revolusioner.

Adalah kewajiban untuk membela Partai Komunis dan Komunis Internasional dalam menghadapi musuh‑musuh Komunisme. Siapa saja yang melalaikan kewajiban ini adalah seorang Komunis yang buruk, dan siapa‑saja yang dengan sengaja menyerang partai maupun Komunis Internasional di depan umum harus dianggap sebagai musuh partai.

51. Anggaran dasar partai harus disusun sedemikian rupa sehingga ia tidak menjadi penghalang perkembangan dan pertumbuhan partai.

Keputusan‑keputusan yang diambil oleh Komunis Internasional harus dijalankan oleh seluruh partai yang bergabung dengannya tanpa ditunda‑tunda, untuk itu semua perubahan yang diperlukan dalam anggaran dasar partai dapat dilakukan menyusul


IX. TENTANG PENGGABUNGAN ANTARA KERJA LEGAL DAN ILLEGAL

52. Pekerjaan sehari‑hari Partai Komunis berubah sesuai dengan perkembangan tahap proses revolusioner. Pada dasarnya, baik partai legal ataupun ilegal harus mengarahkan pada tipe yang sama dari struktur partai.

Partai harus diorganisasi sedemikian rupa sehingga ia selalu berada dalam posisi mampu menyesuaikan diri secara cepat dalam setiap perubahan kondisi perjuangannya.

Partai Komunis harus berkembang menjadi organisasi perjuangan, yang pada satu sisi, mampu menghindari perjuangan terbuka melawan musuh yang lebih unggul kekuatannya, dan disisi lain mampu mengambil keuntungan dari kelemahan musuh serta menyerangnya dari sudut yang paling tidak diduga olehnya. Adalah suatu kesalahan besar bagi partai untuk mempertaruhkan segala‑galanya pada pemberontakan, pertempuran‑pertempuran jalanan maupun aksi massa yang spontan dalam menanggapi penindasan ekstrim dari musuh. Kaum Komunis harus memersiapkan dirinya menyongsong revolusi dalam segala situasi dan harus selalu siaga tempur, karena memang sangat sulit untuk mengetahui sebelumnya kapan suatu gerakan akan tumbuh dan kapan ia akan melewati masa‑masa surut. Dan walaupun kita bisa melakukannya, namun kecepatan, desakan dan arah perubahannya tidak memungkinkan kita melakukan reorganisasi secepat‑cepatnya.

53. Partai-partai Komunis legal di negeri-negeri kapitalis biasanya tidak memahami pentingnya pekerjaan untuk menyiapkan partai dalam menghadapi penggulingan revolusioner, perjuangan bersenjata dan perjuangan illegal.

Partai-partai semacam ini tidak dipersiapkan untuk melakukan pekerjaan illegal, mereka menganggap bahwa mereka bisa bekerja secara legal dalam periode waktu yang panjang. Oleh karena itu, struktur yang mereka susun hanya untuk memenuhi kebutuhan perjuangan legal sehari-hari.

Di lain pihak, partai-partai illegal, sering tidak trampil untuk merebut peluang aktivitas politik legal. Padahal aktivitas legal inilah yang memungkinkan partai untuk menjalin kontak yang sesungguhnya dengan massa revolusioner. Organisasi-organisasi semacam ini akan cenderung menjadi sekelompok konspirator yang menghabiskan waktunya untuk pekerjaan sia-sia.

Kedua kecenderungan di atas adalah salah dan harus diluruskan. Setiap Partai Komunis legal harus diorganisasi sedemikian rupa sehingga, jika ia harus bekerja di bawah tanah, ia akan siap untuk melanjutkan perjuangannya. Dan, di atas segala-galanya, ia pun harus selalu bersiaga untuk menghadapi pecahnya revolusi. Sebaliknya setiap Partai Komunis illegal harus merebut peluang politik yang diciptakan oleh perkembangan gerakan buruh legal, sehingga, dengan bekerja keras, ia akan sanggup mengorganisasi dan memberikan kepemimpinan yang sesungguhnya terhadap massa revolusioner. Arahan politik bagi kerja legal maupun illegal tetap berada di tangan satu sentral partai.

54. Di kalangan partai legal maupun illegal sering muncul pandangan bahwa pekerjaan organisasional, Komunis bawah tanah (illegal) adalah bertujuan membentuk dan menjaga organisasi militer tersendiri, yang terpisah dari aspek-aspek pekerjaan dan organisasi partai lainnya. Ini adalah pandangan yang salah. Selama periode pra-revolusi, pembentukan organisasi militer kita harus dituntaskan melalui kerja Partai Komunis secara keseluruhan. Partai sendiri secara keseluruhan, harus menjadi organisasi ala militer yang berjuang demi revolusi.

Jika pembangunan organisasi-organisasi militer revolusioner ini dilakukan secara terpisah dan prematur, mereka akan cenderung mengalami demoralisasi dan kehancuran karena tidak ada arahan kerja langsung dari partai.

55. Tentu saja merupakan hal yang penting bagi partai illegal untuk melindungi para anggota dan organisasinya selama kampanye politik tertentu. Perlindungan yang dimaksud adalah untuk mencegah penyusupan agen-agen polisi rahasia, yakni dengan cara penyimpanan daftar anggota secara rahasia, penarikan iuran dan distribusi bahan bacaan secara, hati-hati dan sebagainya. Partai illegal tidak bisa begitu saja menggunakan bentuk-bentuk organisasi yang terbuka, seperti yang diterapkan dalam partai-parta1 legal, untuk menjalankan kerja konspirasinya. Akan tetapi, melalui praktek ia dapat mempelajari penggunaan metode kerja terbuka ini.

Setiap tindakan harus dilakukan untuk mencegah bergabungnya orang-orang yang tak terpercaya ke dalam partai. Penggunaan metode-metode ini tergantung dari tingkat legalitas maupun illegalitas partai. Salah satu metode yang banyak memberikan hasil secara memuaskan adalah sistem pencalonan. Hal ini telah terbukti di banyak tempat dan bisa diterapkan di bawah sejumlah kondisi tertentu. Sistem pencalonan ini dilakukan sesuai rekomendasi yang diberikan oleh satu atau dua kawan anggota partai. Sementara itu, keanggotaan penuh hanya akan diberikan jika calon yang bersangkutan telah berhasil menjalankan tugas partai yang diberikan kepadanya.

Kaum borjuasi secara tak terelakkan akan berusaha menyusupkan mata-mata maupun agen‑agen provokatornya ke dalam organisasi illegal. Elemen-elemen seperti ini harus dihadapi dengan penuh kesabaran dan kecermatan.

Metode untuk memerangi antek mata-mata borjuasi tadi adalah dengan menggabungkan pekerjaan illegal dan legal mereka secara maksimum. Ujian yang paling baik untuk memilih siapa-siapa saja yang bisa diandalkan, berani, sungguh-sungguh berkesadaran revolusioner, enerjik, berketrampilan dan dapat dipercaya dalam kerja-kerja illegal adalah dengan cara menempatkan orang-orang tersebut dalam pekerjaan revolusioner legal, dalam jangka yang relatif panjang.

Partai massa legal pun harus sepenuhnya disiapkan untuk menghadapi situasi yang tak terduga. Mereka harus mempersenjatai dan menyiapkan diri bagi pekerjaan-pekerjaan illegal (sebagai contoh, ia harus belajar menyimpan daftar anggotanya, menghancurkan dokumentasi surat menyurat, menyimpan dokumen di tempat‑tempat rahasia, belajar berkonspirasi dan sebagainya).

56. Oleh karena itu, seluruh pekerjaan partai harus dilakukan sedemikian rupa sehingga ia mampu bersiaga dalam situasi pra-revolusioner, yakni meletakkan dasar-dasar yang kuat dan mengkonsolidasikannya demi kepentingan revolusi. Adalah sangat penting bagi pimpinan Partai Komunis, sebagai pimpinan seluruh aktivitas organisasi, harus dibimbing dengan persyaratan-persyaratan revolusioner, sehingga ia akan jelas menentukan langkah apa yang harus diambilnya. Ini bukanlah tugas yang mudah, namun bukan alasan bagi kepemimpinan Komunis untuk mengabaikannya.

Bahkan sebuah partai yang terorganisasi dengan baik pun akan dihadapkan pada situasi yang sulit dan rumit, jika dituntut melakukan perubahan fungsi secara besar-besaran. Hal ini utamanya terjadi selama periode peningkatan situasi revolusioner. Partai kita akan dituntut memobilisir seluruh kskuatannya dalam jangka beberapa hari saja untuk menghadapi perjuangan revolusioner. Dan seringkali dalam waktu yang singkat partai tidak hanya dituntut untuk mengerahkan kekuatannya sendiri namun ia harus juga mengerahkan organisasi-organisasi lain yang bersimpati kepada partai maupun massa revolusioner lainnya yang belum terorganisasi. Ini belum termasuk soal pembentukan Tentara Merah. Akan tetapi, pada akhirnya kemenangan harus kita raih tanpa bantuan tentara yang terorganisasi; kemenangan harus dimenangkan oleh massa sendiri di bawah kepemimpinan Partai Komunis. Karena sebab inilah, betapa pun heroiknya pekerjaan yang dilakukan, ia tidak akan berhasil meraih kemenangan jika partai tidak disiapkan dan diorganisasi dengan baik dalam menghadapi situasi seperti ini.

57. Organ kepemimpinan sentral revolusi seringkali terbukti tidak mampu menjalankan tugas-tugasnya dalam menghadapi situasi revolusioner. Sejauh menyangkut pekerjaan‑pekerjaan di basis massa, kaum proletar umumnya mampu melakukan pekerjaan revolusionernya dengan baik. Namun kekacauan justru sering bersumber di markas besar komite pemberontakan revolusioner. Kadang-kadang tidak ada pembagian kerja secara memadai. Jaringan komunikasi seringkali diorganisasi dengan buruk, dimana ia lebih banyak membawa beban ketimbang menjadi asset dan sumber informasi yang handal. Fasilitas transportasi, kantor pos rahasia, markas-markas rahasia dan mesin cetak selebaran seringkali tidak dalam keadaan baik. Di lain pihak, para agen provokator juga menggunakan kesempatan ini untuk melakukan aksi-aksi provokasinya.

Kelemahan-kelemahan seperti ini tidak bisa dihindari jika partai tidak mengorganisasi grup khusus untuk menjalankan pekerjaan ini. Intelejen militer membutuhkan training khusus dan pengetahuan praktis. Untuk itu, kegiatan kontra-intelejen pun membutuhkan hal yang sama dalam menghadapi agen‑agen polisi rahasia.

Sebuah sistem komunikasi rahasia hanya akan berfungsi secara efesien dan handal jika ia telah dioperasikan dalam jangka yang relatif panjang. Untuk menangani aktivitas revolusioner yang khusus ini, setiap Partai Komunis perlu melakukan persiapan, sekecil apa pun itu.

Dalam sejumlah kasus, sistem ini bisa dikerjakan dengan cara‑cara legal, yakni dengan memanfaatkan aparatus-aparatus tertentu, sebagai contoh: aparatus bawah tanah yang mengorganisas1 jasa pelayanan pos dan informasi, transportasi, akomodasi dan semacamnya, bisa kita bangun melalui kerja pendistribusian selebaran-selebaran legal atau melalui hubungan surat menyurat di surat kabar legal.

58. Organisator Komunis harus memperlakukan setiap anggota partai dan pekerja revolusionernya sebagai prajurit militan masa depan yang akan menghadapi pecahnya revolusi. Oleh karenanya, organisator harus menempatkan kaum buruh dalam seksi partai serta memberinya tugas yang akan melatih mereka dalam peranannya di perjuangan dan posisinya di masa depan. Tugas yang diberikan haruslah berdaya guna, yang benar-benar dibutuhkan organisasi, dan bukan sekedar menjadi ajang penempaan yang tidak dimengerti anggota. Yang harus dicamkan adalah bahwa, bagi setiap Partai Komunis, ini merupakan cara persiapannya yang terbaik untuk menghadapi tugas-tugas besar yang menghadang mereka dalam perjuangan finalnya.

* * *


Tidak ada komentar:

Posting Komentar